menu
close

Aksi Siswa SMPN 2 Kalipuro pada Program SAS

Para pelajar di SMP Negeri 2 Kalipuro, Banyuwangi aktif menggalang kepedulian sosial dalam gerakan “Siswa Asuh Sebaya” (SAS). Setiap pekan, para pelajar dari keluarga mampu rutin mereka menyisihkan uang sakunya untuk kemudian diberikan kepada siswa yang kurang mampu guna menopang pendidikan mereka. 

“Pengelolaan dana dilakukan sendiri oleh siswa, dari siswa, dan untuk siswa. Pengurus sekolah hanya mengetahui. Jadi tercipta kepedulian sosial sejak dini, kelak mereka tumbuh sebagai anak yang peduli dalam ikatan sosial yang kuat,” ujar Hadi Bagijono, selaku Kepala SMPN 2 Kalipuro. Prinsip dari kegiatan SAS ini adalah dari, oleh dan untuk siswa.

Pada bulan Ramadan ini, pelajar di SMP Negeri 2 Kalipuro membagikan 37 paket sembako untuk para pelajar dari keluarga kurang mampu dan warga dhuafa dalam program “SAS Bergerak Berbagi untuk Sesama”.

“Berbagi dengan sesama adalah kebiasaan baik yang harus ditanamkan sejak kecil.  Saya bangga anak-anak Banyuwangi sudah memiliki kesadaran tinggi tentang hal ini. Semoga istiqomah anak-anakku. Ingat, dengan banyak sedekah, kalian tidak akan kekurangan, justru ini menjadi pintu pembuka kesuksesan kalian kelak,” ujar Hadi Bagijono kepada para pelajar yang hadir.

SAS dikembangkan sejak 2011 untuk mendorong empati dan solidaritas di kalangan pelajar. Sejak 2011, SAS telah cukup berhasil membantu kebutuhan dasar para pelajar kurang mampu.

“Uang SAS digunakan untuk mendukung pendidikan pelajar kurang mampu. Misalnya, ada pelajar kurang mampu tidak punya sepeda angin, dibelikan dari dana itu,” kata Hadi Bagijono. “Ada pula yang untuk beli seragam sepatu dan tas sekolah,” tegasnya.

Sementara Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, program SAS yang menjadi nominator MDGs (Millennium Development Goals) Award pada 2014 adalah pengejawantahan sikap gotong royong yang menjadi karakter khas Indonesia. “Dananya di tiap sekolah dilaporkan transparan, karena ini basisnya per sekolah. Jadi sekaligus membangun rasa saling percaya di antara masyarakat kita sejak dini,” papar Anas.

Salah seorang siswa yang rutin menyisihkan uang sakunya adalah Fiera Lintang. “Kebahagiaan tersendiri bisa membantu teman yang membutuhkan. Sama sekali enggak keberatan meskipun uang saku saya harus berkurang. Apalagi puasa gini, kita merasakan kalau enggak makan seharian, jadi tambah semangat aja ingin membantu sesama,” ungkap Fiera yang juga tim pengelola SAS di SMPN 2 Kalipuro.  

Kebahagiaan  juga dirasakan Tanzila, sebagai penerima manfaat SAS. “Saya sudah pernah merasakan manfaat dana SAS, Alhamdulillah,” ujarnya.